Assalamu'ailaikum wr.wb
Islam mengajarkan begitu banyak hal dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah bagaimana mengelola sumber daya manusia yg utamanya untuk kesejahteraan umat dan kemajuan islam tersendiri.
Pengelolaan
Sumber Daya Manusia menurut Islam Dalam Islam pengelolaan sumber daya manusia
mengacu pada apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW didasarkan pada konsep
Islam mengenai manusia itu sendiri. Konsep Pertama: Manusia diciptakan untuk
beribadah kepada Tuhan. Oleh karena itu segala kegiatan manusia harus merupakan
bentuk ibadah, ibadah dalam arti luas, tidak hanya ibadah yang bersifat
ritual.Setiap kegiatan manusia bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk
mencari ke-ridlo-an Tuhan. Bermasyarakat yang baik adalah ibadah, bekerja
dengan giat merupakan ibadah, bahkan tidur pun bisa bernilai ibadah. Konsep
kedua: Manusia adalah khalifatullah fil ardhli – wakil Allah di bumi, yang
bertugas memakmurkan bumi. Konsekuensi dari kedua konsep ini adalah segala
kegiatan manusia akan dinilai dan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.Dengan
konsep tersebut Islam memandang bahwa masalah memange manusia bukan masalah
yang sepele.Islam mengusahakan sumber daya manusia untuk ikut memakmurkan bumi
dalam lingkup pengabdian kepada Tuhan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin
potensi yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Dalam hal recruitment &
selection, beliau sangat mementingkan profesionalisme. Beliau bersabda, “Jika
suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat
(kehancuran)-nya.” (HR Bukhari dan Ahmad). Rasulullah juga bersabda, “Siapa
yang mengangkat seseorang sebagai pegawai dari suatu kaum, padahal pada kaum
itu terdapat seseorang yang diridhai Allah (cakap, soleh dan beriman) maka ia
telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman. (HR
al-Hakim).
Rasulullah
sangat memperhatikan masalah remunerasi.Dalam hadis riwayat Abdur-Razzaq dari
Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w.bersabda: “Barang siapa
mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya.” Sedangkan dalam Hadis Riwayat
Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi bersabda: “Berikanlah upah pekerja sebelum
keringatnya kering.” Hasan Langgulung mengemukakan beberapa pemikirannya
tentang strategi pendidikan Islam dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia diantaranya dapat di tempuh melalui dari dua model, yaitu strategi
pendidikan yang bersifat makro dan strategi pendidikan yang bersifat
mikro.Strategi yang bersifat makro terdiri dari tiga komponen utama, yaitu
pertama, tujuan pendidikan Islam yang mencakup pembentukan insan shaleh dan
masyarakat shaleh. Kedua, dasar-dasar pokok pendidikan Islam yang menjadi
landasan kurikulum terdiri dari 8 aspek; keutuhan, keterpaduan, kesinambungan,
keaslian, bersifat ilmiah, bersifat praktikal, kesetiakawanan, dan keterbukaan.
Ketiga, prioritas dalam tindakan yang meliputi penyerapan semua anak-anak yang
mencapai usia sekolah, kepelbagaian jalur perkembangan, meninjau kembali materi
dan metode pendidikan, pengukuhan pendidikan agama, administrasi dan
perencanaan, dan kerja sama regional dan antar negara di dalam dunia Islam.
Sedangkan strategi yang bersifat mikro hanya terdiri dari satu komponen saja,
yaitu tazkiyah al-nafs (pembersihan jiwa). Tazkiyah itu bertujuan membentuk
tingkah laku baru yang dapat menyimbangkan roh, akal, dan badan seseorang Dalam
hubungannya dengan organizational management, Rasulullah adalah manager yang
piawai dalam mendelegasikan suatu tugas kepada para sahabatnya.Kemampuan
pendelegasian yang baik ini dikarenakan beliau sangat mengenal karakter,
potensi dan (minat) masing-masing sahabatnya. Ada yang menarik dalam sejarah
Islam, Umar bin Khatab adalah seorang yang tinggi besar, kuat serta pandai
berperang. Akan tetapi Umar tak pernah diangkat menjadi panglima perang. Justru
Usamah, pemuda 16 tahun, pernah ditugaskan menjadi seorang panglima perang. Itu
karena Rasulullah paham, bahwa selain memiliki kompetensi dalam berperang, Umar
memiliki kompetensi sebagai seorang pemimpin (khalifah). Dan ia disiapkan untuk
itu. Rasulullah juga telah mencontohkan implementasi Participative
Management.Beliau kerap melibatkan para sahabatnya dalam pengambilan
keputusan.Contoh yang monumental tentang manajemen partisipatif ini bisa
dilihat dari keberhasilan Rasul dan sahabat dalam perang Khandaq.Di samping
itu, Rasulullah juga sangat piawai dalam memberikan motivasi kepada sahabatnya
secara tepat sesuai keadaan sahabatnya.Beliau tidak hanya memotivasi untuk
masalah akhirat saja, Beliau juga memotivasi para sahabatnya untuk selalu
optimal di semua posisi dan peran kehidupan masing-masing.Yang menarik adalah
Rasulullah memberikan perhatian yang istimewa kepada semua sahabatnya, sehingga
diriwayatkan bahwa setiap sahabat merasa bahwa dia adalah orang yang paling
diperhatikan dan dicintai Rasul-Nya.Inilah salah satu bentuk immaterial
compensation yang dicontohkan oleh Rasulullah.Pada praktiknya, Rasulullah tidak
hanya sebagai seorang manager, beliau adalah seorang leader.Dan lebih dari itu,
beliau tidak hanya menjadi seorang leader, tetapi leader yang mampu mencetak
leader-leader unggul.Hal ini bisa dilihat dari jejak khulafaur rasyidin dan
semua sahabatnya.
semoga ada hal yang dapat dijadikan pengetahuan tambahan untuk kita semua..
Wassalamu'alaikum wr.wb
0 comments:
Post a Comment