Waktu adalah modal terbesar bagi seseorang dan
merupakan pokok kehidupannya. Karena begitu pentingnya waktu bagi seorang
muslim maka Allah subhanahu wata?ala bersumpah dengannya. Allah subhanahu
wata?ala berfirman yang artinya, “Demi waktu Ashar”, “Demi waktu Fajar”, “Demi
waktu Dhuha”, “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari”, “Demi malam apabila
menutupi (cahaya siang)”, dan lain sebagainya yang terdapat dalam ayat-ayat
Al-Qur’anul Karim.
Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam telah
bersabda, “Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya; Yaitu
kesehatan dan waktu luang”. (HR. Imam al-Bukhari).
Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah berkata
menggambarkan tentang kehidupan, “Tahun adalah ibarat pohon. Bulan adalah
cabang-cabangnya. Hari-hari adalah dahan-dahannya. Jam adalah daun-daunnya.
Nafas-nafas adalah buahnya. Maka barangsiapa yang tarikan nafasnya berada dalam
ketaatan, maka buahnya adalah pohon yang berbuah baik. Dan barangsiapa yang
tarikan nafasnya berada dalam kemaksiatan maka buahnya adalah pohon yang
buahnya pahit rasanya. Maka buah apakah yang engkau inginkan?
Saudaraku yang sedang menanti waktu liburan!
Berikut ini beberapa jadual acara yang dapat membantumu dalam memanfaatkan
waktu di masa liburan. Semoga masa liburan yang akan segera kalian lalui
medatangkan manfaat yang besar baik dalam urusan agama maupun keduniaan. Dalam
hal ini peran para orang tua untuk mengarahkan putra putrinya mengisi masa
liburan juga tak kalah penting.
1. Menghafal Al-Qur’anul Karim.
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ?alaihi
wasallam dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam al-Bukhari,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. Ada
sebagian generasi muslim melewati banyaknya waktu libur dengan membaca beraneka
ragam bacaan. Namun sayang sekali, mereka tak meluangkan sedikit pun waktu
liburnya untuk membaca Al-Qur’an, lebih-lebih menghafalkannya. Maka
bersemangatlah dalam menekuni bacaan Al-Qur’an bersama teman ataupun sahabatmu
yang dapat membantu melakukan hal tersebut. Bersemangat lah untuk menghafal Al-Qur’an
di sela-sela waktu liburan ini dengan target misalnya minimal lima ayat setiap
harinya dan membacanya pada saat engkau melakukan shalat-shalat sunnah dan
shalat-shalat sirriyyah. Dengan melakukan itu -atas izin Allah subhanahu
wata?ala- engkau akan melihat banyaknya kebaikan.
2. Mengkaji Hadits-hadits Nabi
Tamaklah terhadap hadits-hadits Nabi
shallallahu ?alaihi wasallam yang mulia; dengan cara membaca dan menghafalnya.
Salah satu dari kitab-kitab hadits adalah kitab Riyadhus Shalihin karya al-Imam
an-Nawawi. Di dalamnya terdapat banyak kebaikan. Maka bacalah setiap hari
hadits yang terdapat dalam kitab tersebut. Berapa banyak hadits Nabi
shallallahu ?alaihi wasallam yang kita tidak megetahuinya?.
3. Umroh dan Mengunjungi Dua Tanah Haram
(Makkah dan Madinah).
Apabila engkau memiliki rizqi yang mencukupi
untuk menunaikan ibadah umrah dan mengunjungi dua tanah haram maka lakukanlah.
Berlibur ke dua Tanah Haram lebih bermanfaat bagimu daripada engkau
menghabiskan liburanmu di negera-negera kafir penganut faham kebebasan mutlak
serta membiarkan kerusakan dan tidak dipedulikannya kemungkaran yang mengancam
agama dan moralmu.
Selain itu, umroh juga merupakan ibadah yang
dapat menghapus dosa-dosa kecilmu. Sebagaimana hal ini telah di jelaskan dalam
hadits Nabi shallallahu ?alaihi wasallam beliau bersabda, “Umroh sampai umroh
berikutnya adalah penghapus dosa-dosa yang dilakukan di antara keduanya, jika
engkau menjauhi dosa-dosa besar”. (Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhari dan
Muslim).
Berapa banyak pahala shalat di Masjidil Haram?
Satu kali shalat di sana lebih utama daripada seratus ribu kali shalat di
tempat yang lain. Satu kali shalat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali
daripada shalat di tempat yang lain, kecuali Masjidil Haram (karena Masjidil Haram
lebih utama daripada Masjid Nabawi). Maka berapa banyakkah pahala yang akan
engkau dapatkan? Namun perlu engkau perhatikan, yakni gunakanlah waktumu di
sana seefisien mungkin agar terhindar dari penyia-nyiaan waktu yang tidak
memberi manfaat kepadamu.
4. Silaturrahim.
Dari Aisyah radhiyallahu ?anha dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam telah bersabda, “Rahim itu digantung
di ‘Arsy, dia berkata, “Siapa yang menyambungku maka Allah menyambungnya dan
siapa yang memutusku maka Allah memutusnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Seorang penuntut ilmu pada masa aktif belajar
mungkin saja beralasan untuk tidak bersilaturrahim, disebab kan kesibukan. Maka
masa liburan merupakan kesempatan yang tepat untuk bersilaturrahim. Perlu
diketahui, silatruhami merupakan perbuatan baik yang membuahkan berbagai
manfaat, di antaranya yaitu; silaturahim menumbuhkan rasa kasih sayang dan
penyebab masuk ke dalam surga. Selain itu, silaturahim juga merupakan sarana
untuk memanjangkan umur dan sarana untuk meraih keluasan rizqi. Alangkah
indahnya para kaum kerabat yang saling bersilaturrahim dan saling membantu satu
dengan yang lainnya dan membuat jadwal khusus untuk mengunjungi saudara-saudara
mereka meski hanya dalam hitungan menit.
5. Bersemangat dalam Bekerja, Belajar, dan
Mengasah Keahlian.
Liburan bukan berarti waktu untuk tidur dan
begadang. Demi Allah, tidak demikian. Carilah pekerjaan yang engkau dapat
memperoleh sesuatu dari balik pekerjaan tersebut. Jika engkau enggan untuk
melakukan hal tersebut, maka ikut sertalah dalam kegiatan-kegiatan pendidikan
intensif berupa pengembangan profesi seperti teknik listrik, komputer dan lain
sebagainya. Atau bisa juga engkau mengembangkan bakat yang engkau miliki (yang
tidak bertentangan dengan syari’at), seperti tulis menulis dan latihan
berpidato. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut engkau akan meraih banyak manfaat
yang dapat engkau petik hasilnya dalam kehidupanmu.
6. Menguatkan dan menyempurna kan kelemahan
dalam mata pelajaran.
Bukanlah sesuatu yang aneh jika ada sebagian
pelajar yang memiliki kelemahan dalam mata pelajaran tertentu. Kelemahan dalam
pelajaran agama Islam seperti kurang cakap dalam membaca Al-Qur’an atau pun
menulisnya, lemah dalam bidang matematika, lemah dalam bahasa asing dan
pelajaran-pelajaran lainnya yang menyebabkan ia tertinggal dalam kegiatan
proses belajar. Sayangnya sering kita dapati sebagian dari mereka (yang memilki
kelemahan dalan mata pelajaran) tidak berpikir untuk memperbaiki kondisi ini.
Mereka baru berusaha memperbaikinya ketika mereka memasuki masa ujian, atau
ketika di mulai kembali kegiatan belajar mengajar. Padahal masa liburan
merupakan kesempatan yang sangat baik bagi siswa untuk menyempurna kan
kekurangan dalam materi pelajaran.
7. Menyiapkan Pelajaran untuk Tahun-tahun yang Akan
Datang.
Ini merupakan hal yang terasa berat yang
dirasakan oleh sebagian kita. Sebagian di antara kita lebih memilih duduk
santai dan tidak menghiraukan sedikit pun materi-materi yang akan dipelajari
pada tahun-tahun yang akan datang. Cobalah kamu pinjam beberapa buku kakak
kelasmu atau teman-temanmu yang telah lebih dulu mempelajari materi pelajaran
yang akan engkau pelajari pada tahun selanjutnya. Dengan cara ini maka engkau
akan mengetahui apa-apa yang akan engkau pelajari di kelas barumu nanti.
8. Mengunjungi Ahli Kebaikan.
Seperti para ulama, para ustadz dan orang-orang
sholih. Jangan lupa pula mengunjungi guru maupun wali kelasmu. Begitu pula
teman-temanmu yang baik yang dalam diri mereka terdapat banyak kebaikan.
Ketauhilah, kunjungan yang didasari persaudaraan di dalamnya terdapat pahala
yang begitu besar. Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam telah bersabda dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan sanad hasan dari Abu
Musa al-Asy’ary radhiyallahu ?anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ?alaihi
wasallam bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi
saudaranya di jalan Allah, maka ia dipanggil oleh pemanggil, “Sangat bagus kamu
dan sangat baik perjalananmu dan kamu mengambil satu tempat di Surga”.
9. Membiasakan Diri Beribadah.
Masa liburan merupakan peluang yang bagus untuk
melatih diri beribadah. Seperti shalat-shalat sunnah rawatib, puasa sunnah,
shalat malam, memelihara shalat berjama’ah dan amalan-amalah ibadah lainnya.
Semoga Allah subhanahu wata?ala memberi taufik kepada kita semua untuk
senantiasa melakukan kebaikan.
10. Beramah-tamah dengan Keluarga.
Beramah tamah dengan keluarga bisa dilakukan
dengan cara melakukan perjalanan (rihlah) yang dibolehkan bersama mereka
seperti rekreasi ke pantai maupun melihat suasana persawahan dan pegunungan.
Hindari segala jenis permainan yang diharamkan. Hindari pula menyaksikan
wanita-wanita yang memamerkan keindahan anggota badan. Jangan lupa pula,
perintahkan keluargamu memakai pakaian yang syar’i yang menutup anggota tubuh
mereka dengan sempurna.
11. Mendengarkan Segala Sesuatu yang
Bermanfaat.
Baik dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat suci
al-Qur’an, kaset-kaset yang bermanfaat ataupun selain keduanya. Sesungguhnya di
dalamnya terdapat banyak kebaikan dan manfaat-manfaat yang besar. Jauhkanlah
dirimu dari mendengarkan suara-suara yang diharamkan seperti nyanyian-nyanyian,
kata-kata cabul dan kotor, dan segala perkataan yang tidak diridhoi Allah
subhanahu wata?ala dan Rasul-Nya. (Zainal Abidin)
Sumber : www.kajianislam.net