Tuesday, December 23, 2014

BACA DENGAN IMAN : SAKSIKAN YA RABB TELAH KAMI SAMPAIKAN.
Bumi yang semakin tua terhampar luas sejauh mata memandang. Lalu, langit menaungi tanpa syarat. Seluruh alam bertasbih menurut peredarannya. Semua jadi pertanda kebesaran-Nya. Allah bisa sangat lembut dengan sifat-Nya yang Maha Pemurah. Tapi, Allah pun bisa sangat murka jika hamba-hamba-Nya berbuat kemunkaran di luar batas. Ada dua kejadian yang membuat langit hampir saja pecah.
PERTAMA :
LANGIT NYARIS PECAH KARENA MANUSIA MENGANGGAP BAHWA ALLAH ITU MEMPUNYAI ANAK
Dalam Alquran, hal itu ditegaskan pada ayat:
"Hampir saja langit pecah dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh (karena ucapan itu) karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak," (QS Maryam: 90-91).
Tidak bisa dibayangkan betapa dahsyatnya murka Allah karena menilai bahwa Allah memiliki anak. Allah yang memiliki sifat mukhalafatu lil hawadits (berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya) disamakan dengan manusia (yang berkembang dengan cara beranak) yang justru diciptakan untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya.
Untuk itu, Allah menegaskan dalam Alquran surat Al-Ikhlash ayat 3-4, ”Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.”
Padahal, selalu ada hal yang tak bisa dijelaskan dengan logika atau akal manusia. Di situlah kebesaran Allah akan semua rahasia dan ketetapan-Nya.
Karena itu, penyamaan Allah dengan makhluk ciptaannya –manusia– merupakan perbuatan yang sangat tercela. Apalagi menganggap bahwa Dia Yang Mahaperkasa mempunyai anak: Allah akan sangat murka.
KEDUA :
YANG MEMBUAT LANGIT HAMPIR PECAH ADALAH KEAGUNGANNYA
Dijelaskan dalam Alquran surat asy-Syura ayat 5:
"Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS asy-Syura: 5)
Begitu indah bahasa Alquran menggambarkan kejadian itu. Di mana para malaikat bertasbih memuji kebesaran Allah SWT serta memohonkan ampunan bagi manusia di bumi. Dan kejadian tersebut nyaris membuat langit pecah.
Allāhu Akbar (الله أكبر), Allāhu Akbar (الله أكبر), Allāhu Akbar (الله أكبر),
Betapa indah dan agungnya Allah. Kekuasaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Sampai-sampai takkala Nabi Musa ingin melihat Allah SWT di Bukit Tursina, lalu Allah menampakkan kebesaran-Nya pada langit, bukit tersebut hancur dan Nabi Musa jatuh pingsan. Langit pun hampir saja pecah karena takjub dan tak mampu melihat kebesaran dan keagungan Ilahi Rabbi. Subhanallah.

0 comments:

Post a Comment

Ingat waktu

Categories

Comments

Pages

Selamat Anda Pengunjung ke

Popular Posts

Hikmah Bersaudara

facebook