Wednesday, October 29, 2014

Tol laut di Turki, yang merupakan jalan darat di bawah laut Euro Asia akan menjadi primadona kebanggaan rakyat Turki. Selesai dan berfungsi tahun 2016, tol laut di Turki bukan hanya sekedar wacana tapi sudah menjadi fakta realita. 

Indonesia? Mohon maaf, anda tidak beruntung! Tol laut gagal karena semua sibuk membalikkan meja di Sidang Paripurna.
Malang nian nasib bangsa ini. cobaan bertubi-tubi tapi tak sadar sama sekali. Sepertinya Islamisme phobia mulai merangsek masuk ke otak-otak yang di gerogoti dengan kekaguman; taklid buta.

Ada yang bilang lebih baik tidak berjilbab, merokok, bertatto tapi kerjanya bagus, daripada Berjilbab, tidak bertato, tidak merokok tapi Korupsi 
#hadehtepokjidat

DALIL RELATIVISME, Akibat memuja pluralisme, tanpa sada umat Islam sudah tidak bisa lagi memebadakan mana rufu’ mana ushul, mana tauhid mana syirik, mana yang halal dan yang haram, mana yang haq mana yang bathil, dan ujungnya tak mampu lagi membedakan antara IMAN DAN KAFIR..

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?



Rupanya pertemuan Bapak Jokowi dan Bapak Prabowo, yang juga diikuti dengan Pemilihan Menteri, tidak membuat pendukungnya reda bahkan semakin memuncak. Umat Islam tidak lagi bisa memilah-milah mana yang halal mana yang haram, mana yang haq dan mana yang bathil, Foto diatas dapat diambil hikmahnya. Silahkan fillah yang haq dan bathilnya.

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “.

(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Catatan :

Hadits ini merupakan salah satu landasan pokok dalam syari’at. Abu Daud berkata : Islam itu berputar dalam empat hadits, kemudian dia menyebutkan hadits ini salah satunya.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :

1. Termasuk sikap wara’ adalah meninggalkan syubhat .
2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan cara ke arah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan buruk. dukung mendukung membuat umat sudah tidak cerdas lagi memilah, mana yang halal dan mana yang haram. Padahal Allah sudah menjelaskankan bahwa yang Halal itu sudah jelas Halalnya dan yang Haram itu sudah jelas haramnya.


Yang Halal ya Halal, Yang Haram ya Haram jangan di gabung-gabung,

JILBAB : Wajib bagi Muslimah, 

TIDAK BERJILBAB : Haram buat wanita muslimah, 
ROKOK : Fatwa MUI haram, ada ulama yg bilang Makruh/mubah, apalagi kalau di tempat umum, 
TATTO : Haram buat Muslim., 
KORUPSI : Haram buat Muslim/Sama dengan mencuri..
Kalau ibu Susi berhasil jadi Pengusaha, mulai dari pengepul ikan dan memiliki 450 pesawat itu the best. apalagi kalau .... he he


Ust Panca Peshawara 

Thursday, October 23, 2014

Seketika, renungan ini hadir terlintas di benak dan menyeruak diantaranya. Tiba-tiba ada bukan karena dipaksakan, melainkan datang bersama semilir angin yang memabukan. Menimbulkan sedikit keresahan, sekaligus kejengahan. Menimbulkan beberapa tanda tanya, sekaligus jawabannya.
            
Waktu dari masa yang lalu turut terlibat, mejelma sebagai bayangan yang tak pernah lalai barang se-detak pun. Kemudian ia berkawan baik dengan karibnya, sebut saja yang bernama memori. Ya, renungan ini berasal dari sepenggal ingatan dari masa kecil saya, dan mungkin juga masa kecil kalian yang sedang membaca kalimat ini.
            
Memori dari satu dekade yang lalu ini hadir menjadi sebuah prespektif. Karena ia bernama prespektif, maka kita diizinkan untuk melihatnya dari masing-masing lensa yang kita miliki, yang juga mungkin berbeda satu sama lain. Perbedaan adalah hal yang humanis, apalagi sesuai dengan judul yang saya berikan 13 baris diatas kalimat ini, tulisan ini hanyalah sekedar renungan. Bukan barisan paragraf-paragraf argumentatif, apalagi persuasif. Maka kalian bebas untuk melihatnya dari lensa yang kalian yakini.

Semakin kita beranjak dewasa, terkadang, bahkan sering, garis yang berada diantara apa-apa yang baik dan buruk itu menjadi kabur. Bukan. Bukan salah garisnya yang kemudian ia menjadi memudar. Garis itu tetap berada ditempatnya dan tak beranjak kemana pun. Yang ada adalah fakta bahwa pengelihatan kita akan garis itu yang menjadi semakin berkurang.
           
Seperti ketika melihat warna hitam pekat, tidak lagi sepekat dulu. Hitam pekat itu mulai kehilangan warna pekatannya. Atau seperti ketika yang seharusnya hitam kemudian menjadi berwarna abu, lalu lama kelamaan ia memutih. Garis yang dulu tegas membatasi antara hitam dan putih, yang dulu tidak membiarkan kedua warna itu melewati masing-masing batasnya, semakin memudar seiring bertambahnya waktu yang berjalan di hidup seseorang.

Rasanya, sewaktu usia TK hingga kisaran SD kelas 2 enggan melakukan kecurangan kecil macam mencontek. “Mencontek itu tidak boleh, mencontek itu dosa,” demikian yang ditanamkan oleh orang dewasa di sekitar. Seandainya pun dalam keadaan terjepit, dan sangat terpaksa melakukan hal curang tersebut, maka setelahnya rasa bersalah menjalar hingga saat tidur pun perasaan gelisah menjelma dalam bentuk mimpi.

Tapi lama kelamaan kata-kata “mencontek itu tidak boleh, mencontek itu dosa,” berubah menjadi sebuah pemikiran “mencontek dosa sih, tapi yang lain juga kok” kemudian berubah lagi menjadi “ mencontek dalam ulangan aja tidak mengapa asal tidak ketauan, berarti PR juga boleh dong” kalimat tersebut berubah berkali-kali hingga seseorang cukup kuat untuk tersadar mengambil sikap yang tepat bagaimana memperlakukan dirinya. Atau bahkan mungkin kalimat tersebut terus – menerus menjadi semakin toleran hingga mengubah seseorang yang ketika kecil sangat enggan mencontek namun setelah dewasa mampu menjadikan dirinya koruptor kelas kakap.

Apakah berarti garis yang memudar itu menandakan keburukan?
Sebuah kemunduran yang di alami satu pribadi dari waktu ke waktu?
Awalnya keyakinan mutlak untuk kata “ya”. Namun selang beberapa detik, kemudian saya tersadar bahwa tidak ada satu hal pun yang mutlak di dunia ini. Mungkin penyebab garis itu memudar adalah karena seiring bertambahnya pengalaman hidup, manusia menjadi terlalu toleran, terlalu tenggang rasa, terlalu memaklumi.
Sebenarnya itu hal baik,bukan?
Hanya saja sebagian manusia kurang cukup bijaksana untuk menempatkan toleransi nya. Ada kalanya kita perlu sedikit mengaburkan “garis”, kadang kala tidak perlu sama sekali, dan disatu waktu bahkan mungkin “garis” tersebut perlu ditiadakan seutuhnya..

Marilah kita merenungi segala yang sudah terjadi yang terasa kurang baik..!!

Created by Kadep. Humas (Khoiruddin)

Ini adalah kisah nyata di Mesir yang diceritakan oleh Syaikh Wahid
Abdussalam Bali dalam sebuah ceramahnya:

Seorang pemuda memanggil taksi untuk mengantarkan ibunya sakit ke rumah sakit. Setelah mereka berdua masuk, sopir taksi membawa mereka ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan, si anak meminta agar taksi berhenti agar ia bisa keluar dan segera mendapatkan obat untuk ibunya.
Saat ia pergi, kesehatan ibunya tiba-tiba anjlok dan Subhanallah , sopir taksi itu melihat tanda-tanda kematian pada perempuan itu. Dia segera beralih ke sisinya dan membimbingnya syahadat (kesaksian iman), sesuai dengan hadits: Barangsiapa yang kata-kata terakhirnya laa ilaaha illallah (tidak ada
Tuhan selain Allah), ia akan masuk surga. [Abu Dawud]. Sang ibu memandang si sopir dan percaya akan hal itu. Akhirnya dia mengucapkankata-kata iman sebelum nafas terakhirnya.

Ketika anak itu kembali, si sopir memberitahukan kabar duka tersebut. Anak laki-laki itu langsung pergi ke sebuah tanah lapang sambil terus menangis, ia hamper saja berteriak histeris. Sopir taksi itu pun mendatangi dan menghiburnya lalu berkata, Jangan khawatir, aku membantunya mengucapkan syahadat dan dia mengucapkannya dengan suara yang jelas. 
Anak itu kemudian berteriak, Apa!!! Mengapa Anda melakukan itu? Tidak tahukah Anda kalau kita adalah penganut Kristen ?!

Subhanallah, keajaiban takdir dari Allah. Anda tidak akan tahu di manakah kematianmu dan kata-kata/ perbuatan terakhir yang Anda kerjakan. (Yang meninggal) itu adalah seorang ibu Kristen Koptik yang sedang menghadapi pergolakan kematian dan Allah menyelamatkannya tepat pada waktunya.

Semoga Allah memberikan kita semua akhir yang baik. Amiin

Tuesday, October 21, 2014


Pidato Politik Khalifah Umar ibnul Khaththab radhiyallahu anhu sesaat setelah kaum muslimin berbait kepadanya:
Sesudah mengucapkan Hamdalah dan shalawat kepada nabi, dan setelah menyebut tentang Abu Bakar Shiddiq radhiyallahu anhu serta jasanya, ia berkata :
Saya hanyalah salah seorang dari kalian.
Kalau tidak karena segan menolak tawaran Khalifah Rasulullah -yakni Abu Bakar - saya pun akan enggan memikul amanah ini.
Dia mengucapkan kata-kata tersebut dengan rasa haru, dengan rendah hati dan sangat berhati-hati.
Kemudian umar menengadahkan tangannya secara berkata :
Allahumma ya Allah, aku ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku
Allahumma ya Allah, saya sangat lemah maka berilah kekuatan
Allahumma ya Allah,aku ini kikir maka jadikanlah aku orang yang dermawan dan bermurah hati
Umar berhenti sejenak, hingga orang-orang tenang kembali dan melanjutkan:
Allah telah menguji kalian dengan saya, dan menguji saya dengan kalian.
Sepeninggal sahabatku, sekarang saya berada di tengah-tengah kalian.
Tak ada persoalan kalian yang saya harus saya hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain saya.
Dan tak ada yang tak hadir disini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat.
Kalau mereka berbuat baik akan saya balas dengan kebaikan, tetapi kalau melakukan kejahatan, terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada mereka
Wahai umat Muhammad, Saya telah diangkat sebagai pemimpin kalian. Seandainya tidaklah didorong oleh harapan bahwa saya menjadi orang yang terbaik di antara kalian, orang yang terkuat bagi kalian, dan orang yang paling teguh mengurusi urusan-urusan kalian, tidaklah saya menerima jabatan ini. Sungguh berat bagi Umar, menunggu datangnya saat perhitungan”.
Coba renungkan ucapannya: “ Sungguh berat bagi Umar, menunggu datangnya saat perhitungan”.
Pikiran tokoh ini benar-benar tertuju pada kalimat yang akan ditanyakan Allah kepadanya nanti di hari perhitungan dan jawaban yang akan dia ucapkan dihadapan Allah. Baginya, kehormatan tidak terletak pada pangkat atau kedudukan, tapi pada keberhasilan merebut keridlaan Allah.
Harapan yang dinanti-nanti oleh Umar adalah pengampuan dari Allah. Jabatan, kekuasaan, ketenaran, pengaruh, kesenangan dan kemewahan yang ada di sekitarnya, dianggapnya sebagai ujian. Ia senantiasa memohon kepada Allah agar dapat melaluinya dengan baik dan selamat.
Umar telah membuatnya melewati hari-hari dia menjabat sebagai khalifah di bawah tekanan yang perasaan takut kepada pertanyaan Rabbnya. Dia melalui hari-harinya dengan hati yang gemetar, bukan senang. Pernahkah ada orang di belahan bumi ini, baik di timur dan barat, mendengar seorang raja yang pangkat dan kekuasaannya berdiri megah, tapi semuanya justru merupakan siksaan yang perlu dihindari sebisa mungkin, bahkan kalau bisa, akan melarikan diri darinya ..
Dan apa yang beliau ucapkan di hari pertama pelantikannya terimplementasikan dalam seluruh hari hari yang dilaluinya sampai beliau menghadap Rabbnya dalam kondisi ridha dan di ridhaiNya
Jangan bandingkan dg para pemimpin penipu yang kerjanya cuma menyusahkan dan menyengsarakan rakyatnya .

A. Definisi Ekonomi Syariah 
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh ang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral.

B. Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya, yaitu sistem bagi hasil.
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis.

Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrem, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

C. Ciri-ciri Ekonomi Syariah

Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
  1. Kesatuan (unity)
  2. Keseimbangan (equilibrium)
  3. Kebebasan (free will)
  4. Tanggungjawab (responsibility)
Manusia sebagai wakil (khalifah) Allah SWT di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumii adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaan-Nya di bumi. Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan Riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan". Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275 disebutkan bahwa Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

D. Tujuan Ekonomi Syariah

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.

Monas kotor, rapopo ... jangan fitenah ya!
Banyak kondom sehabis pesta ... jangan asal nuduh ya!
Mabuk dan pesta Miras ... itu kan tuduhan yang sakit hati!
Seks bebas di Monas ... wow, kamu provokator ya?

Wow ... apa jadinya kalau pelaku perusakan Monas itu FPI.
Wow ... apa jadinya kalau mabuk dan kotor itu PKS

Untuk Jokowi, pejuang Golput dan Andem pun terdiam!


Mengerikan. Secara berangsur-angsur umat Islam dipaksakan untuk tutup mata, tutup mulut, tutup telinga.

=> Umat tidak boleh bangga dengan ke-Islamannya. Karena umat dipaksa meyakini, semua agama itu sama. 

=> Umat tidak boleh membentengi ke-Islamannya atas kesesatan Ahmadiyah dan Syiah. Karena umat dipaksa meyakini, semua calon penghuni surga. 

=> Umat tidak boleh waspada atas gangguan ke-Islamannya. Karena umat dituduh teroris.

Kini mengerikan. Umat dipaksa husnuzhan (berbaik sangka) pada: 
1. Juara korupsi yang tak tersentuh hukum manusia. 
2. Jawara mabok dan pengkonsumsi narkoba yang tak terekam kamera. 
3. Juara zina dan pelecehan seksual yang tak terabadikan foto. 
4. Jawara hura-hura, pesta pora, yang tak peduli orang lain sengsara. 

Kini mengerikan. AKtivitas yang dikategorikan menganggu adalah; 

1. Menertibkan tempat hiburan malam, pusat pelacuran, perjudian yang melanggar Perda, UU, hingga aturan agama. 

2. Mengadakan takbir keliling, jual hewan kurban, karena ditakutkan merusak fasilitas taman. 

3. Poligami yang sesuai agama dan diatur UU negara. 

Maka fakta hukum adalh: umat diarahakan untuk membenci orang-orang yang terhukum adalah: 

1. Ormas-ormas Islam diminta dibubarkan. Targetnya, tak ada lagi ormas yang berani menentang kemaksiatan.
2. Para ulama, Kiai, dan tokoh umat Islam. Targetnya: Tak ada lagi sosok-sosok kharismatik yang menjadi panutan umat Islam. 
3. Partai politik berbasis massa Islam. Targetnya: tak ada lagi pesaing yang mengisi kepemimpinan umat Islam di level negara dan pemerintahan.

Maka husnuzhan sekarang hanya berlaku kepada: 
1. Orang/lembaga yang meninggalkan shalat. 
2. Orang/lembaga yang bermaksiat (mabuk, judi, zina, maling)
3. Orang/lembaga pengikut aliran sesat, dari PKI hingga Syi'ah. 

Sayangnya, banyak yang tak sadar!


from Nandang BUrhanudin

Itulah bukti kekompakan kami antar pengurus Rois Feb Unila setelah pelantikan pengurus September lalu. Pada hari ini tepatnya Ahad, 19 Oktober 2014 Up Grading pengurus yang diselenggarakan di Wira Garden.
Sebelum keberangkatan kami seluruh pengurus Rois Feb Unila berkumpul terlebih duhulu di Musholla At-Tarbiyah pada pukul 08.30 WIB dengan tujuan agar bersama-sama kompak berangkat menuju lokasi tujuan. Keberangkatan kami dari Musholla At-Tarbiyah pada pukul 09.15 WIB dan sesampainya di lokasi tujuan pada pukul 10.00 WIB. Sesampainya di sana langsung di buka langsung oleh ketua panitia Kakanda, Sulton Habib.
Agenda di sana terdiri dari 6 post permainan (games), peserta di bagi banyak tim, satu tim terdiri dari 6-7 orang. Games terdiri games pindah bola dengan kardus, jalan estafet di atas bambu, pindah air dengan spons, pindah air dengan botol aqua, pindah bola dengan paha dan mengisi air di pipa bocor.
Paska games pertama di post 1 ternyata keadaan yang tidak di sangka turun hujan dengan sangat deras. Mungkin ini sebagai berkah dari Allah SWT tuk kita semua. Dan setelah hujan reda hingga menjelang Isoma. Dengan singkat games yang di berikan oleh panitia dari post 1 sampai post 6 banyak sekali hikmah yang di petik untuk masing-masing tim, kepercayaan, kekompakan, ketelitian, kelincahan dan kepemimpinan. Dengan harapan hikmah itu bisa diimplementasikan ke dalam sebuah organisasi khususnya di Rois Feb Unila.
Up Grading kali ini berjalan dengan lancar, mudah-mudahan dengan diadakan menambah rasa komitmen kita selaku kader Dakwah dengan tanggung jawab yang tidak mudah dijalankan dengan satu orang akan tetapi di sini bertujuan untuk kita semua beramal jama’I, bekerja sama, bukan sama-sama berkerja.
AGENDA TERDAHSYAT untuk KAMU, Aktivis Dakwah Kampus se Unila.
TPKM (Ta'aruf dan Pengukuhan Keluarga Muda)

Sabtu, 25 Oktober 2014.
Pukul 08.00 WIB kumpul di Masjid Al Wasi'i.

Pastikan dirimu bergabung dan ajak teman sebanyak-banyaknya

Jazakumulloh ikhwah fillah terlebih para asatidz. Mereka yang telah berjasa dalam memberika pengajaran tentang cahaya terang kepada umat diperadaban ini. Memancarakan ketegasan sikap diatas keyakinan yang kuat. Syaikhul Tarbiyah Ustd Rahmat Abdullah memberika pengajaran kepada khalayak. “Alangkah mudahnya mengekar huruf-huruf sejarah. Alangkah panjangnya menenpuh jalan, jurang, ngarai, tebing dan pendakian sejarah yang harus dilalui. Yang ini menengok sekejap ke masa lalu dan yang itu memandang jauh ke depan, seraya menguatkan azam megasah akal”.

Yakin lah dahulu umat ini punya kisah emasnya. Menguasai sepertiga dari belahan bumi ini. Sejarah emas yang tak pernah terhapus dari tinta sejarawan yang tsiqoh di jalannya, tinta para Ulama yang menggambarkan betapa masa pemerintahan Khalifah Umar ibn Abdul Aziz membuka mata peradaban, betapa tak butuhnya Umat ini dengan harta, sangking kayanya iman dan bergelimpahan harta maka tak ada orang yang mau menerima Zakat. Konon sang zakat diberikan ke non-Muslim dibelahan bumi Ethiopia sana. Kini sejarah emas itu masih tetap mengharum di Abad 21 ini.

Produk sejarah Islam tak pernah kehabisan stoknya, seharusnya kita takjub pada kitab pedoman Islam. Ber abad-abad yang lalu di turunkan, tapi masih tetap terjaga sampai sekarang. Tak ada tangan makhluk pun yang dapat merubahnya. Sampai sekarang masih sama seperti yang dulu ia awali dari surat yang berjumlah 114, pembuka surat yakni Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas. Jumlah ayatnya menurut pendapat Ulama Mekah ialah 6219 ayat, menurut Ulama Kufah berjumlah 6236, menurut Ulama Basra berjumlah 6204 ayat dan menurut pendapat Ulama Syam berjumlah 6226 atau 6225 ayat. Ada beberapa perbedaan pendapat ini disebabkan adanya perbedaaan beberapa waqaf (tempat berhenti). Jumlah kata dalam Al Quran menurut pendapat Atha’ ibn Yasar 77,439, sedangkan hurufnya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Salam Abu Muhammad al-Hamamani sebanyak 340.740 huruf.

Keterjagaan sejarah peradaban Islam membuat kita tak bisa lagi membantahnya. Beribu-ribu otak merekamnya, sampai detil dan tanda huruf baca. Keagungannya saat ini masih terasa bagi bibir mereka yang langganan setiap harinya. Tak kan tertandingi karena yang tak tahu artinya pun bisa menghafal banyak baginya tanpa cela. Yang menjadi penasehat pribadi, sarana curahkan isi hati, berbincang mesra pada Khaliq-Nya, dan mengambil semangat daya jiwa. Ia Al Quran menjadi nutrisi bagi tubuh manapun yang lunglai. Menjadi syifa untuk yang sakit, menjadi Oase di tengah gersangnya perjalanan. Usman ibn Affan mengatakan “seandainya ada iman di dalam diri, maka ia tidak akan pernah bosan membaca Al Quran”.

 Al Quran diturunkan dengan metode pengajaran terbaik yang pernah ada, tak cukup agung menggambarkannya. Diturunkan kepada orang yang bermental pengalaman, secara berangsur-angsur, perlahan dan teratur. Disesuaikan dengan kejadian, selama 22 tahun, 2 bulan, 12 hari menurut pendapat yang paling kuat.

“Dan Al Quran itu Kami turunkan secara berangsur-angsur, agar kamu membacanya perlahan-lahan kepada manusia. Dan kami menurunkannya bagian demi bagian” (Al Isra’ 106).
Ini bukan perkataan manusia karena ia mengandung makna dengan standar bahasa Arab yang jelas, segala salinan dan terjemahan dapat di koreksi. Terjamin ke-Oriannya.
“dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb Semesta Alam. Dan di bawa turun oleh Ar Ruh Al Amin –Jibril- ke dalam hatimu –Muhammad- agar kamu menjadi salah satu di antara para pemberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas” (Asy Syu’ara 192-195).

Sekiranya masih tetap saja ada yang meragukan sebagai bukti, Alloh berkehendak menurukannya kepada seorang yang ummi (tak mengerti baca tulis). Membuka cakrawala pembacanya tentang wajah Islam yang Syamil, jauh dari paradoks seperti kitab ‘suci’ yang lain. Pembesar Quraisy bahkan ia disebut Cendikiawan besar Quraisy, Al Walid ibn Almughirah, seorang yang paling tahu kebenaran Al Quran, namun ia juga yang mendustakan pernah megatakan “sungguh Al Quran ini mengandung kenikmatan dan keindahan. Bagian atas mengulurkan buah dan bagian bawah memberi kesuburan... ini bukan perkataan manusia!”. Bahkan banyak yang kita tahu dari sejarah peradaban, bahwa ketika Al Quran di bacakan dihadapan para pembesar-pembesar, bahkan raja dan kaisar mereka jatuh, tersentak dan menangis karena kebenaran yang disertakan oleh Al Quran.

“Alloh telah menurunkan perkataan yang paling baik, Al Quran yang serupa (kualitas Ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Gemetar karnanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian tenang kulit dan hati mereka waktu mengingat Alloh...” (Az Zumar 23).

Ada jutaan lisan yang melafalkannya tiap hari. Ia bisa diselesaikan lengkap 30 juz dalam satu raka’at sholat malam seperti yang dilakukan Tamim ibn Aus Ad Dariy. Atau seperti Imam Asy-Syafi’i yang menghatamkan dua kali sehari dalam Ramadhannya atau kita mengenalnya 60 kali katam pada bulan Ramadhan. Para generasi Salaf mereka adalah orang orang yang mengetahui betapa berharganya Al Quran. Al Imam Muhammad ibn Ismail Al-Bukhari menghatamkan Al Quran pada siang bulan Ramadhan setiap harinya dan setelah melakukan sholat tarawih beliau menghatamkan setiap tiga malam sekali. Al Imam Sufyan Ats-Tsauri jika datang bulan Ramadhan beliau meninggalkan manusia dan mengkonsentrasikan diri untuk membaca Al Quran. Ia bisa selesai dalam satu hari seperti Salaful ummah melalui hari-hari Ramadhannya. Tiga hari, tujuh hari, sepuluh hari, dan sebulan adalah jenjang-jenjang yang lebih mulia untuk waktu pengkhtaman berikut.
“dan sungguh, telah kami mudahkan Al Quran untuk pengingat, maka adakah orang yang mau mengambil pelajarannya?” (Al Qomar 32)

Baik lah ikhwah fillah, atas nikmat-Nya kita kenal Islam, kenal Al Quran. Sungguh tak cukup rasanya membeberkan apa saja yang telah Alloh beri nikmat ke makhluk yang fakir ilmu ini. Bahkan dengan mengucap ‘Alhamdulillah’ seumur hidup pun masih jauh dari keberlimpahan Rahmat yang Alloh karuniakan. Semoga kita bisa menjadi sahabat yang hari-harinya selalu mengingatkan. Smoga bisa jadi nutrisi bagi kita yang perduli...

ditulis oleh: Andi Wirman Moeslem (Anggota Humas Rois Feb Unila)

Ingat waktu

Categories

Comments

Pages

Selamat Anda Pengunjung ke

Popular Posts

Hikmah Bersaudara

facebook